"Ka`bah", Apakah Umat Islam Menyembahnya?

kaaba-656775_1280


Ka'bah adalah kiblat yang menjadi arah umat Muslim ketika melaksanakan shalat. Apakah umat Muslim menyembah Ka'bah? Bukankan Islam menentang penyembahan berhala dan yang selain dari Allah? Perlu ditegaskan meskipun umat Muslim menghadap ke arah Ka'bah ketika melaksanakan shalat, umat Muslim tidak menyembah Ka'bah. Muslim hanya menyembah dan beribadah kedapa Allah.

Allah berfirman :

"Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya." (QS. Al-Baqarah : 144)

1. Islam ingin mengajarkan persatuan.


Pada saat umat Islam ingin melaksanakan shalat, sebagian Muslim mungkin ingin menghadap utara, sementara sebagian lainnya mungkin ingin menghadap selatan. Dalam rangka untuk menyatukan umat Islam, dimana pun mereka berada, umat Islam diminta untuk menghadap ke satu arah, yaitu ke arah Ka'bah. Muslim yang tinggal di sebelah barat dari Ka'bah, maka mereka akan menghadap ke timur. Demikian pula sebaliknya, jika mereka tinggal di sebelah timur dari Ka'bah, maka akan menghadap ke barat.

2. Ka'bah berada di tengah-tengah peta dunia.


Umat Muslim adalah orang-orang pertama yang menggambar peta dunia. Umat Muslim menggambar peta dengan arah selatan menghadap ke atas dan utara menghadap ke bawah. Ka'bah berada di tengah-tengahnya. Pada beberapa masa kemuadian, kartografer Barat menggambar peta terbalik dengn utara menghadap ke atas dan selatan ke bawah. Walaupun demikian, Ka'bah tetap menjadi titik tengah dari peta dunia.

3. Tawaf di sekeliling Ka'bah menunjukkan bahwa Allah hanya satu.


Saat umat Muslim melakukan haji atau umrah, mereka melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah. Hal ini melambangkan keyakinan dan penyembahan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, karena sebagaimana lingkaran itu hanya memiliki satu titik tengah, dengan demikian juga hanya ada satu Allah yang layak disembah.

4. Perkataan dari Umar r.a.


Mengenai batu hitam, hajar aswad, ada perkataan dari salah seorang sahabat Nabi Muhammad,  yaitu Umar r.a.

Umar r.a berkata, "Aku tahu bahwa engaku (hajar aswad) hanyalah batu yang tidak dapat memberi keuntungan atau mencelakan. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah menyentuh dan menciummu, aku tidak akan pernah menyentuh dna menciummu."(Sahih Bukhari, vol. 2, Kita Haji, pasal 56 no. 675)

5. Orang-orang yang berdiri di atas Ka'bah dan mengumandangkan adzan.


Pada zaman Rasulullah, orang-orang bahkan berdiri di atap Ka'bah dan mengumandangkan adzan. Seorang muangkin bisa bertanya pada orang-orang yang menuduh bahwa umat Islam menyembah Ka'bah : "Penyembah berhala mana yang berani berdiri di atas berhala yang dipuja dan disembahnya?"

BERBAGI ITU INDAH

Dapatkan Update Artikel Terbaru langsung ke Email Kamu

ARTIKEL TERKAIT