Dalam proses penyelidikan tragedi Mina, sejumlah saksi mata mengatakan, bahwa insiden terjadi karena terburu-burunya para jamaah haji dari Iran yang ingin melewati dan menerobos rute jamaah lainnya sambil menyerukan ide revolusi Iran. Ketika dimintai untuk kembali ke rute yang sudah ditentukan, mereka menolaknya.
Pejabat keamanan di Arab Saudi mengatakan, bahwa insiden Mina disebabkan jamaah haji dari Iran tidak mengikuti rute yang sudah ditentukan pemerintah Arab Saudi. Ini selalu terjadi setiap tahunnya.
"Jamaah dari Iran tidak mendengarkan dan mengabaikan instruksi kemudian bentrokdengan kami dan meneriakkan slogan-slogan revolusi sebelum terjadinya insiden," ungkap seorang pejabat keamanan Saudi dikutip Sabq.org, Jumat (25/9/2015).
Para saksi mata juga mengungkapkan bahwa, mereka sering menyaksikan jamaah haji dari Iran mempropagandakan apa yang mereka sebut dengan "Revolusi Islam" kepada jamaah hari dari negara lain. "Mereka juga kerap mengambil keuntungan dengan memprovokasi jamaah agar terjadi bentrok antar jamaah dengan pasukan keamanan Arab Saudi. Sebagaimana diberitakan, 90 jamaah haji Iran meninggal dan lebih dari 60 lainnya luka-luka pada insiden ini.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdallahaan, menegaskan, bahwa pemerintah Arab Saudi harus bertanggungjawab atas kecelakaan ini. Dia mengatakan, Kementrian Luar Negeri Iran akan memanggil resmi Dubesnya di Taheran untuk menyampaikan protes Iran dan meminta penjelasan yang diperlukan tentang penyebab insiden tersebut.
EmoticonEmoticon