Dua pelaku bom bunuh diri meledakkan bomkembar di ibukota Turki Ankara pada aksi damai Sabtu(10/10/2015) yang menewaskan 86 orang, kata Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu yang dilansir Alarabiya.
"Ada tanda-tanda yang sangat kuat bahwa serangan itu dilakukan oleh dua pelaku bom bunuh diri," katanya kepada wartawan di Ankara.
Turki menyatakan tida hari berkabung nasional setelah ledakan di Ankara, ketika para aktivis sedang berkumpul untuk melakukan aksi damai yang diselenggarakan oleh kelompok kiri dan pro-Kurdi.
Pejabat pemerintah Turki menjelaskan ledakan di luar stasiun kereta api utama sebagai "serangan teroris".
Setidaknya 186 orang terluka termasuk 28 sedang menjalankan perwatan intensif. Meneteri Kesehatan Mehmet Muezzinoglu mengatakan pada konferensi pers.
Seorang pejabat senior keamanan Turki mengatakan kepada Reuters, Sabtu, bahwa ledakan itu tampaknya hasil dari bom bunuh diri, mencatat tidak ada kendaraan hancur dalam peristiwa ledakan tersebut.
Polisi Turki melaporkan telah melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan pengunjuk rasa dari lokasi serangan, menurut seorang koresponden AFP. Pasukan keamanan ikut campur tangan, mereka marah oleh serangan terhadap sesama aktivis, dan berteriak "pembunuh polisi!".
Ledakan itu terjadi menjelang aksi damai memprotes konflik antara negara dan militan Kurdi di Turki Tenggara. Rekaman video kantor berita Dogan menunjukkan mereka yang terlibat dalam pawai terluka dan tergeletak di tanah sementara ratusan orang berkeliaran di jalan-jalan.
Ledakan itu terjadi pada saat kekhawatiran keamanan sedang tumbuh di Turki dan tiga minggu lagi pemilihan parlemen diselenggarakan.
EmoticonEmoticon